Bagi ibu-ibu rumah tangga yang bukan kaum sosialita seperti saya apabila suami bisa melakukan pekerjaan tukang bangunan...uuhh...sesuatu bangeeuut gitu....entah...sulit diungkapkan dengan kata-kata. Saya jadi bisa minta dibuatkan ini-itu...eitthhh...hi...hi...ssst... Seperti beberapa bulan yang lalu karena sesuatu hal ruang hobiku dipindahkan ke belakang toko yang keadaannya masih berantakan. Di ujung belakang toko yang berupa teras ada gudang kecil yang harus dibongkar untuk menambah luas ruang hobi. Ternyata gudang tersebut belum berlantai keramik, masih pluran...yah....harus dikeramik dong!...biasa.....saya merayu hasben....tentu beliau setuju....mmmmmuah...thanks ya hasben
Singkat cerita jadilah gudang kecil itu dibongkar dan ditinggikan lantainya walau kenyataannya 1 atau bahkan lebih dari sebulan menyelesaikan ini...maklum....kerjaan sendiri jadi santailah...padahal dalam hati ini "greget" ingin segera selesai. Lambat namun pasti...setahap demi setahap langkah-langkah pembuatan ruang hobi saya selesai juga...Paling lama adalah tahap pembongkaran, pengurugan dan penge-pluran lantai ruang bekas gudang maklum hasbenku selalu terganggu oleh urusan lain yah...saya mesti sabar dah....namun alhamdulillah saat pemasangan keramik bisa selesai dalam 2 hari.....Saya pun sempat memfoto tahapan pemasangan lantai keramik...maka saya buatkan tutorialnya walau sederhana, semoga sedikit banyak dapat membantu..pembaca yang memang ingin bisa!
Siapkan keramik 30x30 cm rekomendasi saya gunakan keramik dengan ukuran sedang ini untuk pembaca yang pemula. Usahakan mendapatkan keramik dengan kualitas "nat" yang akurat/baik dan belilah keramik dengan nomor seri yang sama karena bila berbeda biasanya natnya akan berbeda pula.
Pertama yang harus disiapkan adalah rendam terlebih dahulu keramiknya dalam air, ini berguna agar semen adukannya menempel pada keramik jadi tak mudah lepas saat kering
Husban telah membuat adukan terlalu banyak jadi sedikit mengumpal...tapi don't worry...ada cara mengatasinya
Tambahkan sedikit air untuk melembekkannya kembali, tuangkan airnya sedikit-sedikit hingga adukannya sesuai dengan yang kita ingikan
Aduk rata dengan sendok pengaduk khusus pertukangan hingga kalis...
Maaf nih pembaca ternyata keramik pertama sudah terpasang, saya telat mengambil gambar tahapannya. Langkah awal pemasangan keramik, pertama buat 2 buah garis kontrol yang sejajar dari benang bangunan (benang kasur), jarak antar benangnya adalah selebar keramiknya (di sini 30 cm), bentangkan ujung-ujung benang dengan menalikannya pada kepala paku lalu paku tersebut ditancapkan dalam pluran
Biasanya garis kontrol dibuat untuk satu baris keramik membujur dan satu garis melintang jadi ada 2 pasang garis sejajar yang pertemuannya membentuk kotak dengan ukuran yang sama dengan keramiknya, nah, di tempat pertemuan inilah keramik pertama akan dipasang. Potong/buang adukan yang luber yang sudah kaku terutama pinggiran yang akan dipasang keramik berikutnya
Baik, ini langkah pointnya...perhatikan yah...
Tuangkan air di permukaan plur yang akan dipasang keramik hingga basah, ini gunanya untuk menambah daya rekat terhadap adukan semen, langkah ini tidak boleh tidak!. Bubuhkan adukan semen di atas pluran ambil kira-kira ketinggian lantainya bertambah 3 cm dari permukaan pluran. Sambil dipipihkan adukannya buat juga permukaannya rata, semuanya pakai sendok aduk.
Cukup seperti ini saja, biarkan sudut-sudutnya tidak terpenuhi adukan
Ambil keramik yang sedang direndam tadi, siap dipasang...lihat permukaan bawahnya...ini yang harus nempel ke adukan dan jangan lupa arahnya yang harus dibuat seragam dengan penempelan berikutnya
Segera letakkan keramik di atas adukan yang dipipihkan tadi, sambil dipukul-pukul menggunakan palu karet (palu yang kepalnya pake karet) geser posisikan keramik sedapat mungkin bersejajar tepat dengan garis benang dan pinggiran keramik serta sedatar permukaannya dengan keramik yang sudah terpesang sebelumnya.
Rekomendasi saya jarak nat (jarang antar 2 pinggiran keramik sekitar 0.5 cm, ini yang paling baik menurut saya karena bila terlalu nempel akan sangat terlihat jelas perbedaan pinggiran keramiknya apabila kita menemukan lebar pinggiran yang berbeda walaupun sebesar 1 mm. Dan apabila lebih dari 0.5 cm menurut saya terlalu besar dan ini bisa menyebabkan terlihatnya retakan semen antara pinggiran keramik dan bisa menyamarkan perbedaan lebar pinggiran yang 1 mm tersebut di atas.
Akibat pemukulan palu maka adukan di bawah keramik akan bergeser ke arah luar sehingga rongga yang disudut-sudutnya akan terisi oleh adukan dan 'nat"pun akan terisi adukan yang muncul dari bawah, biarkan...
bahkan adukan akan meluber keluar pinggiran seperti ini, biarkan...
Tuh lihat adukannya meluber banyak di natnya (celah antar keramik)
Pastikan sudut antara keramik bertemu dengan jarak nat yang sama
Lanjutkan pemasangan keramik yang berikutnya sambil menunggu adukan yang meluber di pemasangan sebelumnya "tiris"/sedikit mengeras
Segera bila keadaan seperti itu lakukan pengelapan adukan yang meluber di nat dengan kain berbahan kaos
Juga lakukan pemotongan adukan yang meluber di pinggiran keramik dengan menggunakan sendok
Sekarang kita akan melangkah ke pemasangan barisan keramik berikutnya
Benang garis dipindahkan
Pindahkan paku pasak ke keramik berikutnya
Usahakan benang sejajar dengan nat antar keramik
Setelah sejajar tancapkan paku ke pluran
Terus buat patokan baru unutk ujung akhir barisan tersebut selebar 30.5 cm (30cm lebar keramik dan 0.5 cm lebar nat
Lalu tancapkan pakunya
Ketinggian benangnya harus serata dengan permukaan keramik yang sudah terpasang
Benang sudah terpasang dan siap dipasang keramik
Seperti cara sebelumnya basuh dahulu plurnya hinggah basah lalu bubuhkan adukan semen secukupnya
Segera pasang keramiknya dengan cara yang sama dengan yang sebelumnya, kali ini harus benar-benar sinkron dengan 2 keramik yang mengapitnya
Proses pengetokan membutuhkan kesabaran dan waktu yang agak lama tetapi harus dengan tenaga ringan, tidak boleh keras dan kasar nanti malah keramiknya pecah deh!
Adukan yang luber melalui nat dihilangkan ...
Begini penampakan lebih jauh, segera bersihkan noda-noda adukan dari permukaan keramik setelah noda tersebut mulai mengering nantinya akan terhapus baik dan tidak kotor tetapi apabila masih basah dilap akan meninggalkan noda kembali dan harus menambah energi lagi untuk membersihkan yang kedua kalinya...capedeh!..
Inilah cara mengetok, selagi tangan kanan mengetok, tangan kirinya menahan sambil mengarahkan posisi.
Sementara abaikan dulu adukan yang luber....
Bila agak keras baru dipotong sambil didorong ke arah luar lalu adukan sisa ini masukkan kembali ke ember aduk
Seperti ini permukaan penampanganya menjadi rata kaya bolu dipototng
Perhatikan daerah dibawah pertemuan 2 keramik, ternyata masih ada rongganya, abaikan selama rongganya sedikit, bila rongganya lebih besar maka harus disumpal dengan adukan, sedikit saja
Lubang sedikit ga masalah, nanti juga akan tertutup
Ini yang dimaksud rongga antar 2 keramik
Usap dengan lap nat-natnya. Demikian cara memasang keramik...mudah bukan?
Ayo mencoba!....
Singkat cerita jadilah gudang kecil itu dibongkar dan ditinggikan lantainya walau kenyataannya 1 atau bahkan lebih dari sebulan menyelesaikan ini...maklum....kerjaan sendiri jadi santailah...padahal dalam hati ini "greget" ingin segera selesai. Lambat namun pasti...setahap demi setahap langkah-langkah pembuatan ruang hobi saya selesai juga...Paling lama adalah tahap pembongkaran, pengurugan dan penge-pluran lantai ruang bekas gudang maklum hasbenku selalu terganggu oleh urusan lain yah...saya mesti sabar dah....namun alhamdulillah saat pemasangan keramik bisa selesai dalam 2 hari.....Saya pun sempat memfoto tahapan pemasangan lantai keramik...maka saya buatkan tutorialnya walau sederhana, semoga sedikit banyak dapat membantu..pembaca yang memang ingin bisa!
Siapkan keramik 30x30 cm rekomendasi saya gunakan keramik dengan ukuran sedang ini untuk pembaca yang pemula. Usahakan mendapatkan keramik dengan kualitas "nat" yang akurat/baik dan belilah keramik dengan nomor seri yang sama karena bila berbeda biasanya natnya akan berbeda pula.
Pertama yang harus disiapkan adalah rendam terlebih dahulu keramiknya dalam air, ini berguna agar semen adukannya menempel pada keramik jadi tak mudah lepas saat kering
Husban telah membuat adukan terlalu banyak jadi sedikit mengumpal...tapi don't worry...ada cara mengatasinya
Tambahkan sedikit air untuk melembekkannya kembali, tuangkan airnya sedikit-sedikit hingga adukannya sesuai dengan yang kita ingikan
Aduk rata dengan sendok pengaduk khusus pertukangan hingga kalis...
Maaf nih pembaca ternyata keramik pertama sudah terpasang, saya telat mengambil gambar tahapannya. Langkah awal pemasangan keramik, pertama buat 2 buah garis kontrol yang sejajar dari benang bangunan (benang kasur), jarak antar benangnya adalah selebar keramiknya (di sini 30 cm), bentangkan ujung-ujung benang dengan menalikannya pada kepala paku lalu paku tersebut ditancapkan dalam pluran
Biasanya garis kontrol dibuat untuk satu baris keramik membujur dan satu garis melintang jadi ada 2 pasang garis sejajar yang pertemuannya membentuk kotak dengan ukuran yang sama dengan keramiknya, nah, di tempat pertemuan inilah keramik pertama akan dipasang. Potong/buang adukan yang luber yang sudah kaku terutama pinggiran yang akan dipasang keramik berikutnya
Baik, ini langkah pointnya...perhatikan yah...
Tuangkan air di permukaan plur yang akan dipasang keramik hingga basah, ini gunanya untuk menambah daya rekat terhadap adukan semen, langkah ini tidak boleh tidak!. Bubuhkan adukan semen di atas pluran ambil kira-kira ketinggian lantainya bertambah 3 cm dari permukaan pluran. Sambil dipipihkan adukannya buat juga permukaannya rata, semuanya pakai sendok aduk.
Cukup seperti ini saja, biarkan sudut-sudutnya tidak terpenuhi adukan
Ambil keramik yang sedang direndam tadi, siap dipasang...lihat permukaan bawahnya...ini yang harus nempel ke adukan dan jangan lupa arahnya yang harus dibuat seragam dengan penempelan berikutnya
Segera letakkan keramik di atas adukan yang dipipihkan tadi, sambil dipukul-pukul menggunakan palu karet (palu yang kepalnya pake karet) geser posisikan keramik sedapat mungkin bersejajar tepat dengan garis benang dan pinggiran keramik serta sedatar permukaannya dengan keramik yang sudah terpesang sebelumnya.
Rekomendasi saya jarak nat (jarang antar 2 pinggiran keramik sekitar 0.5 cm, ini yang paling baik menurut saya karena bila terlalu nempel akan sangat terlihat jelas perbedaan pinggiran keramiknya apabila kita menemukan lebar pinggiran yang berbeda walaupun sebesar 1 mm. Dan apabila lebih dari 0.5 cm menurut saya terlalu besar dan ini bisa menyebabkan terlihatnya retakan semen antara pinggiran keramik dan bisa menyamarkan perbedaan lebar pinggiran yang 1 mm tersebut di atas.
Akibat pemukulan palu maka adukan di bawah keramik akan bergeser ke arah luar sehingga rongga yang disudut-sudutnya akan terisi oleh adukan dan 'nat"pun akan terisi adukan yang muncul dari bawah, biarkan...
bahkan adukan akan meluber keluar pinggiran seperti ini, biarkan...
Tuh lihat adukannya meluber banyak di natnya (celah antar keramik)
Pastikan sudut antara keramik bertemu dengan jarak nat yang sama
Lanjutkan pemasangan keramik yang berikutnya sambil menunggu adukan yang meluber di pemasangan sebelumnya "tiris"/sedikit mengeras
Segera bila keadaan seperti itu lakukan pengelapan adukan yang meluber di nat dengan kain berbahan kaos
Juga lakukan pemotongan adukan yang meluber di pinggiran keramik dengan menggunakan sendok
Sekarang kita akan melangkah ke pemasangan barisan keramik berikutnya
Benang garis dipindahkan
Pindahkan paku pasak ke keramik berikutnya
Usahakan benang sejajar dengan nat antar keramik
Setelah sejajar tancapkan paku ke pluran
Terus buat patokan baru unutk ujung akhir barisan tersebut selebar 30.5 cm (30cm lebar keramik dan 0.5 cm lebar nat
Lalu tancapkan pakunya
Ketinggian benangnya harus serata dengan permukaan keramik yang sudah terpasang
Benang sudah terpasang dan siap dipasang keramik
Seperti cara sebelumnya basuh dahulu plurnya hinggah basah lalu bubuhkan adukan semen secukupnya
Segera pasang keramiknya dengan cara yang sama dengan yang sebelumnya, kali ini harus benar-benar sinkron dengan 2 keramik yang mengapitnya
Proses pengetokan membutuhkan kesabaran dan waktu yang agak lama tetapi harus dengan tenaga ringan, tidak boleh keras dan kasar nanti malah keramiknya pecah deh!
Adukan yang luber melalui nat dihilangkan ...
Begini penampakan lebih jauh, segera bersihkan noda-noda adukan dari permukaan keramik setelah noda tersebut mulai mengering nantinya akan terhapus baik dan tidak kotor tetapi apabila masih basah dilap akan meninggalkan noda kembali dan harus menambah energi lagi untuk membersihkan yang kedua kalinya...capedeh!..
Inilah cara mengetok, selagi tangan kanan mengetok, tangan kirinya menahan sambil mengarahkan posisi.
Sementara abaikan dulu adukan yang luber....
Bila agak keras baru dipotong sambil didorong ke arah luar lalu adukan sisa ini masukkan kembali ke ember aduk
Seperti ini permukaan penampanganya menjadi rata kaya bolu dipototng
Perhatikan daerah dibawah pertemuan 2 keramik, ternyata masih ada rongganya, abaikan selama rongganya sedikit, bila rongganya lebih besar maka harus disumpal dengan adukan, sedikit saja
Lubang sedikit ga masalah, nanti juga akan tertutup
Ini yang dimaksud rongga antar 2 keramik
Usap dengan lap nat-natnya. Demikian cara memasang keramik...mudah bukan?
Ayo mencoba!....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar