Membuat baju harus melalui beberapa tahapan kerja, mulai pembuatan pola, persiapan bahan/kain, perancangan pola di atas kain, pemotongan kain dan penjahitan terakhir finishing, langkah kerja tersebut memerlukan waktu sekitar 5-12 jam ini pun tentu buat orangi yang kerjanya super cepat sebaliknya bila orangnya nyantai? ...yah...bisa memakan waktu berhari-hari..berminggu-minggu bahkan bisa berbulan-bulan hanya untuk menyelesaikan satu baju, ga jau-jauh dech...contohnya saya, ingin membuat jaket wanita yang rencananya akan dibuat tutorialnya... sampai kini saya menulis postingan ini pun belum kelar-kelar juga... capede!.......khusus bagi saya menjahit itu bukan pekerjaan mudah dan cepat karena memerlukan keseriusan dan strategi apalagi kalau kita juga sebagai ibu rumah tangga tentu banyak kerjaan lain bukan?...but it's okey...harus dilalui.....
Ada tahapan kerjaa dalam proses menjahit baju yaitu salah satumya peerancangan dan pemotongan bahan, menurut saya tahapan ini memerlukan kerja otak untuk menentukan posisi pola sehingga bahan yang digunakan menjadi efisien...trial and error pasti dijalani untuk mencapai itu.
Oke dech! di tutorial kali ini saya ingin menunjukkan bagaimana tahapan perancangan dan bahan itu tapi ala saya, Lalamakan Craft......simak yuk!
Ini 2 pola kemeja bagian depan dan belakang, polanya terbuat dari kertas koran, kertas yang paling saya sukai untuk membuat pola why? pertama kertas koan mudah diperoleh bahkan ditumpukan buku lama sekalipun biasanya ada, kedua koran ada tulisannya selain bisa kita baca ternyata barisan/spasi kata-katanya bisa dijadikan acuan ukuran, ketiga kertas koran ternyata lemas/yidak kaku ketika disemati jarum (ini penting, kaena kalau kertasnya kaku sedikit banyak ada lekukan bahan di antara 2 tusukan jarum) terakhir....murah....he...he...
Di bawah pola ada sehelai kain yang akan dieksekusi, kebutuhan kain sangat tergantung model dan ukuran baju. Di sini saya akan membuat kemeja anak usia 10 tahun atau tepatnya baju koko kali ya....karena memakai kerah shanghai dan lengan 3/4. jadi saya membutuhkan kain sepanjang 100 cm dengan lebar kain 150 cm
Ini detail bahannya, permukaan luar terlihat sama namun sebaiknya tetap gunakan permukaan luar yang asli yang digunakan sebagai permukaan luar jangan bagian dalamnya. Pengalaman saya, dalam menyiapkan kain yang akan digelar di atas meja atau lantai tetap pada psoisi ketika kain itu masih dalam gulungan artinya gelar kain sesuai lipatan pabriknya tidak mesti dibalik untuk alasan kepraktisan....padahal saya dulu diajarkan untuk selalu membalikkan kain ketika akan dipotong alasannya agar permukaan luar tidak kotor dengan coretan kapur jahit/penanda lainnya. Sayangnya saya lsuka membandel...he...he...kapur jahit kan bisa dihapus....
Khusus di postingan ini adalah pola koko anak yang bukaanya memakai pelat di dada jadi bagian garis tengah depan atau belakang menyambung tanpa potongan maka dari pada itu kain dilipat seperti di gambar (2 lapis kain dilipat ke atas)
Sedangkan untuk pola busana model lain tidak sama seperti cara ini bisa jadi berbeda, sekali lagi hal ini untuk kepraktisan saja...
Lebar lipatan harus sesuai ukuran lebar pola (lebar 1/4 lingkar dada pola) dan tambahan untuk kampuh, saya suka kampuh sebesar 1,5cm - 1,75 cm
Rapihkan bahan dengan cara seperti kita merapihkan sprei di atas kasur hingga berkurang kerutan/gelombang kain...
Bila sudah menentukan lebarnya sekarang tentukan panjang baju yang diinginkan, karena ini baju koko maka biasanya akan lebih panjang dari kemeja, panjangnya saya lebihkan dan ditambah dengan kampuh keliman bawah 3 cm dan atas +/- 2 cm juga, Bila sudah ditentukan tandai dengan kapur jahit...
Letakkan pola depan di atas kain yang telah dilipat, plotkan garis tengah depan (TD), karena polanya bagian tengah depannya ada kelebihan untuk kancing maka polanya akan keluar sedikit melebihi lipatan kain (sekali lagi saya infokan kalau saya menggunakan pola kemeja dengan bukaan depan)
Semat dengan jarum pada bagian tertentu pada pola biasanya bagian pundak sisi dekat kerung ketiak dan sisi bawah
Mulailah membuat garis kampuh, kebiasaan saya selalu menambahkan 1 cm di kerung leher, 1,5 cm di pundak, kerung ketiak dan sisi badan, 2 cm di keliman bawah
Saya jadi ingat ada salah satu pembeli pola dari saya bertanya tentang mengapa harus 1,5 cm kenapa tidak lebih misal 2 cm atau bahkan 3 cm....Saya katakan itu tergantung kesukaan dan kebiasaan kita selama menjahit, menurut saya 1,5 cm ideal kalau di atas 2? hmmm...entahlah sulit saya gambarkan. Sebenarkan lebar kampuh saya beragam tergantung posisinya tidak melulu 1,5 cm contohnya keterangan di paragraf ini
Nah, ini dia bagian "kepraktisan saya", ambil dan tumpukkan pola bagian belakang di atas pola depan yang sudah tersemat lebih dulu
Acuan peletakan pola belakang ini terletak pada bagian bawak kerung ketiak, posisikan titik ketiak bawah dari pola belakang sama dengan bagian depan, semat dengan jarum sekitar bagian ini
Semat juga bagian pundaknya, lihat pola depan tertutupi pola belakang, jangan tanya mengapa pundak belakang lebih tinggi dari yang depan (ini masalah model pola...he...he...)
Garis tengah belakang (TB) tepat segaris dengan lipatan kain
Istirahat dulu deh...barangkali ingin baca koran dulu...he...he...
Sudah bacanya? lanjut lagi yuk...
sekarang buat tanda garis kampuh caranya sama dengan pola depan...
Lepaskan pola belakang dari kain, lihat ada 2 tanda garis bahu, garis bahu depan dan belakang
Jangan lupa untuk melengkaapi garis kampuh termasuk bagian leher
Berikutnya akan melepas pola bagian depan
Setelah pola dilepas dari kain, saatmya mulai menngunitng, guntinglah tanda garis kampuh terluar (dalam hal ini umumnya garis kampuh bagian belakang)
Gunting bagian leher ddan pundak terlebih dahulu...
Kemudian lanjutkan ke bagian kerung ketiak dan sisi badan, kain yang tergunting terdiri dari 2 lembar (depan dan belakang), biarkan jarum masih tersemat di kain...
Lihat, masih ada garis kampuh, ini kampuh bagian depan (yang ditunjuki)
Beri tanda tengah pada bagian Tengah muka caranya gunting sedikit lipatan atas leher
Karena kain ada 2 layer depan dan belakang, ambil bagian depannya saja dulu, lipat pas tengah depannya
Lihat ada garis kampuh leher di sini, ini bagian ayang akan digunting...
Ambil kain bagian depan lalu gunting garis kampuhnya
Dua lembar kain sudah dipotong depan dan belakang
Sekarang akan membuat kain untuk lengannya, dari sisa kain yang ada lipatlah 2 lembar kain secara berhadapan dengan 2 lembar kain yang lainnya
Rapihkan dan semat dengan jarum kain lalu buat tanda garis pola lengannya. Gunting garis kampuhnya, ini akan menghasilkan 2 lembar kain lengan
Kain untuk lengan sudah jadi...
Ini ada 2 lembar kain lengan
Ada 2 lembar kain bagian lengan
Saya akan membuat pelat bukaan dada, ukur tinggi belahan pada kain bagian depan
Ukur tingginya tepat di tengah depan (TD), tingginya sesuaikan dengan selera
Dari sisa kain yang ada buatlah 2 lembar pelat bukaan dada
Lipat kain, buat ukuran 8 x 25 cm
Gunting/belah dua kain pelat tersebut untuk memperoleh 2 lembar pelat
Ini 2 lembar pelat bukaan dada (bagian luar dan dalam)
Lipat kain sisa menjadi 2 lembar untuk membuat kain saku...
Buat ukurannya sesuai seleramu...
Guntinglah lipatannya untuk mendapatkan 2 lembar saku
Lipat 4 lembar kain sisa untuk membuat kain kerah...
Lipatannya seperti ini...
Ini hasil kain kerahnya...
Rancang dan potong kain sudah selesai, lipat kain, kelompokkan....
Ikat kelompok kain ini, simpan....
Selamat berkarya.
Ada tahapan kerjaa dalam proses menjahit baju yaitu salah satumya peerancangan dan pemotongan bahan, menurut saya tahapan ini memerlukan kerja otak untuk menentukan posisi pola sehingga bahan yang digunakan menjadi efisien...trial and error pasti dijalani untuk mencapai itu.
Oke dech! di tutorial kali ini saya ingin menunjukkan bagaimana tahapan perancangan dan bahan itu tapi ala saya, Lalamakan Craft......simak yuk!
Ini 2 pola kemeja bagian depan dan belakang, polanya terbuat dari kertas koran, kertas yang paling saya sukai untuk membuat pola why? pertama kertas koan mudah diperoleh bahkan ditumpukan buku lama sekalipun biasanya ada, kedua koran ada tulisannya selain bisa kita baca ternyata barisan/spasi kata-katanya bisa dijadikan acuan ukuran, ketiga kertas koran ternyata lemas/yidak kaku ketika disemati jarum (ini penting, kaena kalau kertasnya kaku sedikit banyak ada lekukan bahan di antara 2 tusukan jarum) terakhir....murah....he...he...
Di bawah pola ada sehelai kain yang akan dieksekusi, kebutuhan kain sangat tergantung model dan ukuran baju. Di sini saya akan membuat kemeja anak usia 10 tahun atau tepatnya baju koko kali ya....karena memakai kerah shanghai dan lengan 3/4. jadi saya membutuhkan kain sepanjang 100 cm dengan lebar kain 150 cm
Ini detail bahannya, permukaan luar terlihat sama namun sebaiknya tetap gunakan permukaan luar yang asli yang digunakan sebagai permukaan luar jangan bagian dalamnya. Pengalaman saya, dalam menyiapkan kain yang akan digelar di atas meja atau lantai tetap pada psoisi ketika kain itu masih dalam gulungan artinya gelar kain sesuai lipatan pabriknya tidak mesti dibalik untuk alasan kepraktisan....padahal saya dulu diajarkan untuk selalu membalikkan kain ketika akan dipotong alasannya agar permukaan luar tidak kotor dengan coretan kapur jahit/penanda lainnya. Sayangnya saya lsuka membandel...he...he...kapur jahit kan bisa dihapus....
Khusus di postingan ini adalah pola koko anak yang bukaanya memakai pelat di dada jadi bagian garis tengah depan atau belakang menyambung tanpa potongan maka dari pada itu kain dilipat seperti di gambar (2 lapis kain dilipat ke atas)
Sedangkan untuk pola busana model lain tidak sama seperti cara ini bisa jadi berbeda, sekali lagi hal ini untuk kepraktisan saja...
Lebar lipatan harus sesuai ukuran lebar pola (lebar 1/4 lingkar dada pola) dan tambahan untuk kampuh, saya suka kampuh sebesar 1,5cm - 1,75 cm
Rapihkan bahan dengan cara seperti kita merapihkan sprei di atas kasur hingga berkurang kerutan/gelombang kain...
Bila sudah menentukan lebarnya sekarang tentukan panjang baju yang diinginkan, karena ini baju koko maka biasanya akan lebih panjang dari kemeja, panjangnya saya lebihkan dan ditambah dengan kampuh keliman bawah 3 cm dan atas +/- 2 cm juga, Bila sudah ditentukan tandai dengan kapur jahit...
Letakkan pola depan di atas kain yang telah dilipat, plotkan garis tengah depan (TD), karena polanya bagian tengah depannya ada kelebihan untuk kancing maka polanya akan keluar sedikit melebihi lipatan kain (sekali lagi saya infokan kalau saya menggunakan pola kemeja dengan bukaan depan)
Semat dengan jarum pada bagian tertentu pada pola biasanya bagian pundak sisi dekat kerung ketiak dan sisi bawah
Mulailah membuat garis kampuh, kebiasaan saya selalu menambahkan 1 cm di kerung leher, 1,5 cm di pundak, kerung ketiak dan sisi badan, 2 cm di keliman bawah
Saya jadi ingat ada salah satu pembeli pola dari saya bertanya tentang mengapa harus 1,5 cm kenapa tidak lebih misal 2 cm atau bahkan 3 cm....Saya katakan itu tergantung kesukaan dan kebiasaan kita selama menjahit, menurut saya 1,5 cm ideal kalau di atas 2? hmmm...entahlah sulit saya gambarkan. Sebenarkan lebar kampuh saya beragam tergantung posisinya tidak melulu 1,5 cm contohnya keterangan di paragraf ini
Nah, ini dia bagian "kepraktisan saya", ambil dan tumpukkan pola bagian belakang di atas pola depan yang sudah tersemat lebih dulu
Acuan peletakan pola belakang ini terletak pada bagian bawak kerung ketiak, posisikan titik ketiak bawah dari pola belakang sama dengan bagian depan, semat dengan jarum sekitar bagian ini
Semat juga bagian pundaknya, lihat pola depan tertutupi pola belakang, jangan tanya mengapa pundak belakang lebih tinggi dari yang depan (ini masalah model pola...he...he...)
Garis tengah belakang (TB) tepat segaris dengan lipatan kain
Istirahat dulu deh...barangkali ingin baca koran dulu...he...he...
Sudah bacanya? lanjut lagi yuk...
sekarang buat tanda garis kampuh caranya sama dengan pola depan...
Lepaskan pola belakang dari kain, lihat ada 2 tanda garis bahu, garis bahu depan dan belakang
Jangan lupa untuk melengkaapi garis kampuh termasuk bagian leher
Berikutnya akan melepas pola bagian depan
Setelah pola dilepas dari kain, saatmya mulai menngunitng, guntinglah tanda garis kampuh terluar (dalam hal ini umumnya garis kampuh bagian belakang)
Gunting bagian leher ddan pundak terlebih dahulu...
Kemudian lanjutkan ke bagian kerung ketiak dan sisi badan, kain yang tergunting terdiri dari 2 lembar (depan dan belakang), biarkan jarum masih tersemat di kain...
Lihat, masih ada garis kampuh, ini kampuh bagian depan (yang ditunjuki)
Beri tanda tengah pada bagian Tengah muka caranya gunting sedikit lipatan atas leher
Karena kain ada 2 layer depan dan belakang, ambil bagian depannya saja dulu, lipat pas tengah depannya
Lihat ada garis kampuh leher di sini, ini bagian ayang akan digunting...
Ambil kain bagian depan lalu gunting garis kampuhnya
Dua lembar kain sudah dipotong depan dan belakang
Sekarang akan membuat kain untuk lengannya, dari sisa kain yang ada lipatlah 2 lembar kain secara berhadapan dengan 2 lembar kain yang lainnya
Rapihkan dan semat dengan jarum kain lalu buat tanda garis pola lengannya. Gunting garis kampuhnya, ini akan menghasilkan 2 lembar kain lengan
Kain untuk lengan sudah jadi...
Ini ada 2 lembar kain lengan
Ada 2 lembar kain bagian lengan
Saya akan membuat pelat bukaan dada, ukur tinggi belahan pada kain bagian depan
Ukur tingginya tepat di tengah depan (TD), tingginya sesuaikan dengan selera
Dari sisa kain yang ada buatlah 2 lembar pelat bukaan dada
Lipat kain, buat ukuran 8 x 25 cm
Gunting/belah dua kain pelat tersebut untuk memperoleh 2 lembar pelat
Ini 2 lembar pelat bukaan dada (bagian luar dan dalam)
Lipat kain sisa menjadi 2 lembar untuk membuat kain saku...
Buat ukurannya sesuai seleramu...
Guntinglah lipatannya untuk mendapatkan 2 lembar saku
Lipat 4 lembar kain sisa untuk membuat kain kerah...
Lipatannya seperti ini...
Ini hasil kain kerahnya...
Rancang dan potong kain sudah selesai, lipat kain, kelompokkan....
Ikat kelompok kain ini, simpan....
Selamat berkarya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar