https://makromatutorial.blogspot.co.id/

http://makromatutorial.blogspot.co.id/p/blog-page_7320.html

http://makromatutorial.blogspot.co.id/p/beli-pola.html

http://makromatutorial.blogspot.co.id/p/blog-page_18.html

http://makromatutorial.blogspot.co.id/p/blog-page.html


http://makromatutorial.blogspot.co.id/p/belajar-masak.html







Senin, 30 Desember 2013

Contoh Model Gamis Selanjutnya...(Pola Busana)

Saya ada desain grafis "New" busana wanita model gamis dan abaya, beli polanya di sini








Sabtu, 28 Desember 2013

Bertanam Melon Irigasi Tetes (Bagian 2 : menanam hasil penyemaian)

Sebelum persemaian melon sudah berdaun 2-3 buah kita harus menyiapkan terlebih dahulu media tanamnya. Rencana Husban, tanaman melonnya akan di tanam di polibag, sebaiknya media harus diracik sejak 10- 15 hari sebelum tanam, medianya harus benar-benar matang. Jadi sebelum langkah menyemaipun media ini sudah dibuat/disiapkan.
Klik Bagian 1 : cara menyemai benih melon



Tanaman melon yang akan dibuat di rumah hanya kurang lebih 12 tanaman sisanya yang banyak ditanam di kebun "eco house". Setiap hari sejak dibuat media ini selalu disiram hingga basah untuk menjaga kelembaban. Tiga hari sebelum ditanami pohon media dibubuhi pupuk NPK kurang lebih 1/2 sendok makan





Ini bibit melon yang siap dipindahlan ke polibag besar, sebaiknya sih tanaman yang akan di pindahkan harus memiliki daun 3-5 buah tapi karena husban sudah gatal ingin menanamnya maka terpaksa di tanam juga







Ini baru muncul daun kedua, pada tahap ini sempat terjadi argumen antara aku dan husban....aku mengalah.....










Baru satu daun yang muncul sempurna....










Tapi husban bilang...harus dicoba....kan sedang berlatih.....










yah...aku harus percaya sama husban....












katanya batang pohonnya kekar dan sudah terbiasa di bawah terik matahari....just fine and it's okay....kalau dipindahkan....













Ini media tanamnya terdiri dari tanah, sekam dan kotoran kambing perbandingannya 1:1:1













Dalam kondisi media basah keruk atau lubangi media dengan salah satunya cara ini. Masukkan pipa diameter 2.5 inch ke dalam media sedalam 12-15 cm sambil diputar bolak-balik lalu angkat









Dilihat lebih dekat....












Media tanam akan terangkat dan masuk di dalam pipa, sisihkan media ke wadah lain....










Na ini hasil lubangnya....













Ambil bibit balikkan posisinya tarik keluar plastik polibagnya, pegang medianya hati-hati jangan sampai terbongkah...karena khawatir akarnya akan ikut patah....











Dengan pelan dan hati-hati tanaman siap dimasukkan ke lubang














Bibit sudah masuk....













Masukkan kembali sisa media yang tadi disisihkan, bubuhkan ke sekitar tanaman










Ratakan media....













Selipkan selang irigasi tetes didekat batang tanaman...











Siram dengan satu gayung air secara merata di atas media....












Lakukan untuk tanaman lainnya....














Inilah para petaninya.....



Selamat berkarya....









Cerita Di Balik Jarum....

Ini cerita/pengalaman lucu buat saya....begini....
Dahulu...mungkin sekitar 4 tahunan yang lalu ketika saya sedang suka membuat boneka dari kain, ceritanya saya butuh dan harus memiliki sebuah jarum, ga sembarangan jarum sih....ini jarum ukurannya super duper jumbo. Mulanya saya mencari di kotaku tinggal,dari satu toko ke toko lain dan mereka para pelayan toko bilang ga punya sambil bertanya memang untuk apaan jarum sebesar itu, apa iya ada?....yeaaah....sudah dipastikan jarum itu tidak ada di kota ini. Terus saya pun cari informasi di internet.....wow...sama susahnya dengan mencari didunia nyata.....tapi saya dapat informasi tempat penjual bahan-bahan boneka...adanya di kota Karawang yang disebut "kampung boneka" itu tu.....kampung produsen boneka yang cukup besar.....Sayangnya aku suka agak malas bila bepergian ke arah barat.....hmmm.....
Ke mana yah aku harus mencarinya?...Saya ingat waktu tinggal di Bandung dulu saya suka pergi mencari bahan perlengkapan menjahit ke daerah Cigondewah....aah....barangkali di sana ada barang yang saya cari itu!. Maka beberapa hari kemudian bergegaslah kami pergi ke sana, sesampainya di Bandung saya ga langsung pergi ke Cigondewah saya mencari dahulu di daerah Pasar Baru barangkali ada di sini.... Mendatangi satu toko ke toko lain....dan hasilnya nihil...semua ":bertanda tanya" dan tersenyum....
Ini saatnya memang harus ke Cigondewah, semoga ada....dengan fisik yang sudah lelah dan ngantuk kami paksakan pergi ke sana..."bandung tea jiga kumaha macetna"....Keseel...banget!...
Husban-ku senyum-senyum saja.....ibu...ibu...."Yah.... sudah kepalang di bandung kita harus mendapatkannya, sayang kita dari jauh-jauh ga dapat barang itu kan sayang...." kataku.....
Sampai di Cigondewah?!.....lengkap sudah kekecewaanku.....ternyata jarum itu ga aku dapati....hoh....capeknye....ditempat khusus untuk konveksi seperti ini saja tidak ada lalu di mana lagi yah?
Apa mesti ke Karawang? tapi kembali saya berfikir jangan-jangan di sana pun ga akan ada.....yah.....sudahlah...saya putuskan untuk balik.saja......kecewaa.......
Di rumah....rupanya diam-diam husban-ku merasa kasihan sama aku....setelah beberapa hari kemudian di pagi hari husband memanggilku....."sayang......ini kah yang kau cari?"...awalnya saya ga ngeuh.....apaan itu? "ini kan yang kau cari?" husban bertanya lagi....Hoh iya! Aih...yess! yess! yess! bener...bener ini yang kucari!...trims husban!......trims....
Kini jarum itu sudah saya peroleh.....seneeeng...banget!.....
Tahu ga sih.....itu jarum ternyata husban yang bikin....kok bisa yah? pikir saya....kenapa saya harus pergi jauuuh....mencarinya padahal bisa saya dapatkan di rumah sendiri......aduuh...harus ada pengorbanan dulu kali yah untuk mendapatkan ini.......




Ini jarum yang saya inginkan itu panjangnya kira-kira 20-25 cm










Bandingkan dengan jarum yang biasa untuk menjahit....very big!....











Jarum paling kecil panjangnya 4 cm jarum jahit biasa....Jarum sebelahnya jarum terbesar yang aku dapatkan di kotaku panjangnya 10 cm... dan 2 jarum sebelahnya....adalah jarum handmade by husband.....super duper jumbo!

Ingin tahu cara husband-ku membuatnya? Rupanya husband berpikir sejak dari hunting itu tetntang cara mendapatkan jarum yang aku cari. Jarum terbuat dari besi yang keras...tidak boleh mudah bengkok atau patah.....bahan apa yah?.....Pakai kawat jemuran? hoh...hoh...ga mungkin....lentur!.... pakai besi tulang?..... waow..ketebalan!.....Kalau begitu pakai kawat jeruji sepeda saja!...very strong!...but......tebal juga...untuk sebuah jarum kain.....putar akal lagi...husban-ku....Ahaa...yang mirip dengan jeruji itu kan kawat.......payung!...hore!....hore!.....Kebetulan ada payung yang sudah rusak di gudang....langsung dah digarap oleh husband, caranya.....potong terlebih dahulu kawat sepanjang yang kita butuhkan lalu dengan menggunakan mesin gurinda runcingkan salah satu ujung kawat sebagai mata jarumnya, di bagian kerjaan ini membutuhkan kesabaran dan kehati-hatian dan harus presisi....kalau ga, nanti jarumnya bengkok-bengkok alias tidak licin. Setelah ini selesai buat lubang jarum pada ujung kawat lainya, dengan martil gepeng/pipihkan ujung kawat hingga kira-kira 0.5 mm saja lalu lubangi tengahnya dengan mesin bor. Kalau dipipihkan setipis itu pastinya permukaannya melebar dong yah......kelebihan ini harus dibuang dengan cara digurinda, bila dirasa sudah cukup ukurannya kerjaan selanjutnya menghaluskan permukaan jarum sampai benar-benar licin menggunakan mesin gurinda atau ampelas mesin atau ampelas manual....
Akhirnya jadilah jarum itu!....Ini pengalaman berharga buat saya, setelah kejadian ini kalau saya membutuhkan alat atau perlengkapan craft yang sulit didapat maka saya harus memutar otak untuk membuatnya sendiri...dan alhamdulillah.....bisa diwujudkan....
Always think "Big and creatifity"....Insya Allah ada jalannya...

Selamat berkarya...


Kamis, 26 Desember 2013

Memyulap Besek Bambu Menjadi Wadah yang Cantik (scrapbook)

Ada banyak besek bambu di rumah saudara, kelihatannya aka dibuang....oh...sayang pikir saya, sepertinya kalau sudah ada di tanganku Insya Allah bakalan jadi barang berguna, tapi dijadiin apa yah?....Ini kan wadah makanan... kalau begitu dijadiin sesuatu yang ga jauh dengan fungsinya cuma barang yang mengisinya harus beda....saya coba menjadikannya tempat pernak-pernik bahan craft sajalah......Yuk kita lihat caranya....





Ini sebagian besek-besek itu....Saya bersihkan dari debu lalu cuci dengan sabun dan keringkan dengan cara dijemur










Biasanya ada terdapat benang-benang bambu dipermukaan besek dan ini perlu dibersihkan, saya menggunakan kertas ampelas untuk menghilangkannya, ga perlu bersih banget sih....selain sulit juga memerlukan tenaga lebih lama (maklum sedikit ga sabaran nih) ada tahapan berikutnya yang bisa mengatasi ini yaitu tahapan mengecat




Setelah bersih dari kotoran saya aplikasikan cat putih sebagai cat dasar. Jenis catnya boleh akrilik boleh juga cat tembok atau boleh cat sablon atau cat kayu atau bahkan lianci (pewarna tekstil). Sengaja saya gunakan kuas dari busa pencuci piring karena menurut pengalaman ternyata memakai ini mengaplikasikan cat jadi mudah dan cepat merata dan juga jadi hemat catnya...




Setelah cat dasar kering aplikasikan cat warna lain yang akan dipakai, aplikasikan 2-3 kali sampai mencapai hasil maksimal, setiap akan mengaplikasikan cat berikutnya harus menunggu cat aplikasi sebelumnya kering terlebih dahulu....







Ini hasil besek yang sudah dicat....full color...













Apilaksikan warna sesukamu.....









Kalau punya gambar...coba gunting untuk ditempelkan, saya kopas dari internet dan cetak....











Bubuhkan lem kertas (lem fox) dipermukaan besek, jangan khawatir dengan pori-porinya, nanti juga tertutupi oleh lem









Segera tempelkan gambar di atasnya, usapkan lem di atas gambar dan sekitarnya biarkan kering...









Buatlah seramai yang kalian suka....tuangkan idemu....












Dibagian pinggirnya juga ga masalah....lebih cakep....











Beri gambar besek-besek lainnya, saya suka dengan berbagai jenis gambar









Setelah kering aplikasikan "coating" (cat pernis)











Saya suka dengan yang warna merah ini "Endless"....










Oww...oh ternyata isinya kancing!.....











Tutup dan tempatnya....."EndLess"....











Bila ditutup seperti ini....."Endless" lagi....











Saya meletakkan mereka di lemari craft, berjejer...."Sunny day"....










Pandangan dari sisi lain...."wonderful"!....












Anggaplah cocok mereka disini....siiplah....














Sepadan dengan lemari laci ini....dan saya suka banget!...












Lihatlah....dari barang yang hampir dibuang....ditangan yang kere jadilah aktif berdaya guna......alias kereaktif (keren-reaksi dan aktif berguna) bro....he...he...he...






Selamat berkarya....




Selasa, 24 Desember 2013

Bertanam Melon Sistem Irigasi Tetes (Bagian 1 : Menyemai benih)

Husban-ku sedang mau bertanam melon, sebenarnya ini keinginan yang sudah lama dan hampir terlupakan namun ketika melihat melon berdaging warna oranye jadi telah mengingatkan untuk mencoba menanam.....
Kami kesulitan mencari bibit melon jenis ini di kota kami tinggal terpaksa harus berjalan keluar kota dan akhirnya didapati di kota Bandung...cihuy! dapat! alhamdulillah.....walau jauauuuhh....
Wow! harganya mahal! satu biji benih harganya sekitar Rp 700,-  dan harus beli satu pak yang isinya 100 biji benih.....yah...sutralah.....harusss dibeli...




Kata husband, kita harus mempersiapkan media tanam terlebih dahulu, medianya terdiri dari tanah, sekam dan kotoran kambing yang sudah matang dengan perbandingan 3:2:1, campur rata....masukan ke dalam polibag ukuran kecil siram dengan air hingga basahnya jenuh...







Buat sebanyak benihnya.....












Maaf yah...sayangnya ini bukan benih melon....melainkan benih kembang kol yang saat itu berbarengan dengan benih melon diperamnya, lagian benih melonya sudah keburu ditanam. Untuk menyiapkan ini, ambil benih lalu rendam dengan larutan fungisida (gunanya untuk menghindari/mencegah penyakit yang disebabkan oleh jamur) lama merendam 3-4 jam, setelah itu tiriskan dan peram dengan handuk basah semalaman, biasanya benih akan mulai terlihat bakal akarnya (tandanya ada titik putih seperti contoh digasmbar ini) dan itu menandakan siap untuk ditanam/disemai



Tanam satu biji benih ke dalam polibag caranya buat lubang dengan menggunakan batang/jari tangan sedalam  3 cm masukan satu biji benih ke dalamnya dan tutup dengan abu sekam yang sudah dibasahi, Setelah semua benih selesai letakkan polibag di satu wadah, lalu tutup dengan plastik dan letakkan di tempat yang terbuka dan terkena sinar matahari langsung ini berguna untuk membuat bibit mudah beradaptasi dengan panas matahari




Biasanya dalam waktu 2-4 hari akan mulai muncul lembaga daun, pada tahap ini tutup plastik sudah bisa dilepas dan bibit sudah bisa terkana sinar matahari langsung. Setelah ini biasanya bibit akan diikuti dengan munculnya daun pertama dan seterusnya







Pilih benih yang bagus sekalian biasanya prosentase tumbuhnya seragam dan hapir 100% jadi walau jauh lebih mahal tapi tidak mengecewakan.
Setelah proses ini tahapannya akan berlanjut ke tahap penanaman di polibag besar tapi ga di sini tunggu saja yah dipotingan yang akan datang......yeeaaahh....





Selamat berkarya......